bisnis ternak ayam kampung
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
“bisnis ternak
ayam kampung”
Disusun oleh:
HARYONO (14.02.8870)
14-D3-MI-04
pahlawan97.blogspot.com
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2015
ABSTRAK
TERNAK AYAM KAMPUNG — Bisnis ternak ayam kampung nampaknya menjadi usaha primadona yang kian
menggiurkan. Data pasar menunjukkan permintaan daging ayam kampung cenderung
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. ada beberapa faktor yang
menyebabkan peningkatan permintaan daging ayam kampung di pasaran, salah
satunya adalah kesadaran sebagian masyarakat untuk mengkonsumsi daging ayam organikatau
daging ayam yang tidak melalui proses rekayasa genetika. Syarat itulah yang
dipenuhi dari ayam kampung. Sebagai contoh untuk wilayah Jabodetabek ,
permintaan daging ayam kampung baru bisa terpenuhi sekitar 5% dari
kebutuhan atau sekitar 280.000 ekor per hari. Pernyataan tersebut dikemukakan
oleh Ade Zulkarnaen, Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia. Dengan
data tersebut bisnisternak ayam kampung menjadi peluang bisnis yang menggiurkan.
Dukungan pemerintah dalam hal ini kementrian Pertanian terhadap pengembangan bisnis ayamkampung untuk usaha Mikro, Kecil dan koperasi cukup positif. Saat ini sedang dibuat blue print sistem pengembangan ayam kampung. Dalam blue print ini akan memberikan perlindungan bagi peternak ayam kampung dalam skala usaha mikro, kecil dan koperasi dalam menjalankan usahanya. Investor besar tidak boleh memasuki bisnis ayam kampung ini. Kapasitas pemeliharaan maksimal 10.000 ekor untuk satu peternak. Dengan pembatasan ini diharapkan usaha ternak rakyat akan berkembang dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ternak Ayam Kampung Saat Ini
Kondisi usaha ternak ayam kampung saat ini masih diusahakan dengan cara
tradisional dan belum melalui cara intensif. Baru sekitar 3400 peternak ayam
kampung yang mengusahakannya secara intensif, diluar itu masih dengan cara
tradisional. Setelah blue print ini selesai pada bulan oktober diharapkan
peternak tradisional akan beralih pada usaha
ternak ayam kampung secara intensif
Pada 10
tahun mendatang diharapkan pasokan ayam
kampung akan
mencapai 25 persen dari kebutuhan total daging ayam nasional, saat ini baru
mencapai 5.5 persen saja.Dengan target sebesar tersebut pengembangan bisnis
ayam kampung akan mampu menggerakkan ekonomi pedesaan yang notabenenya
merupakan usaha skala mikro, kecil dan koperasi. Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat
bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari
pakan dan pengolahan daging ayam kampung.
Selain unggas jenis ayam
kampung, bisnis itik juga memiliki peluang bisnis yang cukup menguntungkan, hal
tersebut dikemukakan oleh Hasan Bisri, salah seorang peternak unggas lokal dari
Pasuruhan Jawa Timur. Kendala bisnis unggas adalah pada masalah harga pakan
yang mengalami kenaikan
Sumber: Kompas
ISI
CARA TERNAK AYAM KAMPUNG —Ayam kampung sesungguhnya
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun hal itu belum bisa menjadi sumber
ekonomi yang diandalkan untuk saat itu. Problem tersebut lebih disebabkan
karena manajemen bisnis ternak ayam
kampung yang belum efektif dan efisien. Menurut Prof Edjeng Suprijatna, Guru
Besar Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, ketidak
efektifan ternak ayam kampung selama
ini adalah pada sistem pemeliharaan yang dibuat secara umbaran. Pada model
pemeliharaan ayam semacam ini, menurutnya penyakit sulit dikontrol dan
efisiensi pakan juga sangat rendah, sehingga tidak menguntungkan.
Menurut Prof Edjeng Suprijatna, cara agar ternak ayam kampung lebih menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan berpotensi ekspor adalah dengan ternak ayam kampung yang dikandangkan. Ini penting untuk memudahkan pengontrolan terhadap penyakit dan kesehatannya lebih terjaga. Seperti diketahui selama ini penyakit “tahunan” kerap menyerang ternak ayam kampung umbaran secara sporadis.
Menurut Prof Edjeng Suprijatna, cara agar ternak ayam kampung lebih menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan berpotensi ekspor adalah dengan ternak ayam kampung yang dikandangkan. Ini penting untuk memudahkan pengontrolan terhadap penyakit dan kesehatannya lebih terjaga. Seperti diketahui selama ini penyakit “tahunan” kerap menyerang ternak ayam kampung umbaran secara sporadis.
Keuntungan
dari sistem ternak ayam kampung yang dikandangkan adalah tingkat kematian
ayam kampung yang bisa ditekan secara significant. Selain masalah kesehatan,
beberapa sifat buruk ayam kampung juga bisa dikurangi dengan model seperti ini.
Misalnya saja sifat mengeram, dengan rekayasa genetik sifat mengeram ini bisa
dikurangi.
Sifat lain adalah sifat kanibal atau sifat agresif menyerang ayam lain. Sifat agresif bisa dikurangidengan cara seleksi dan
menggunaan kandang litter. Selain itu sifat agresif bisa dikurangi dengan
penggunaan ransum dengan serat kasar tinggi, mengurangi kepadatan populasi
dalam kandang dan membuat kandang tidak terlalu terang. Menurutnya agar kandang
tidak terlalu terang pada siang hari kandang bisa diberi tirai.
Solusi Agar Ternak Ayam Kampung Menguntungkan
Usaha
ternak ayam kampung selama ini masih menggunakan teknologi budidaya yang
tradisional dan belum sesuai yang diharapkan dan memiliki produktivitas rendah.
Karena itu Prof Ejeng menyarankan agar pengembangan peternakan ayam lokal harus
merupakan usaha agribisnis. Perubahan-perubahan yang perlu dilakukan adalah
peternak harus memilih usaha antara telur dan daging secara terpisah.
Pemeliharaan
ayam lokal sebagai penghasil daging / telur secara intensif melalui perbaikan
manajemen pemeliharaan (ransum, vaksinasi, perkandangan), peningkatan skala
usaha dan permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi peternak yang
lebih besar.
Spesialisasi ini terutama dapat dilakukan di daerah sekitar kota besar, seperti saat ini sudah mulai berkembang. Tetapi untuk daerah pelosok pedesaan sistem pemeliharaan masih merupakan gabungan untuk menghasilkan telur tetas atau telur konsumsi dan ayam potongan.
Spesialisasi ini terutama dapat dilakukan di daerah sekitar kota besar, seperti saat ini sudah mulai berkembang. Tetapi untuk daerah pelosok pedesaan sistem pemeliharaan masih merupakan gabungan untuk menghasilkan telur tetas atau telur konsumsi dan ayam potongan.
Jika pola
manajemen ternak ayam kampung telah dilakukan dengan baik maka tidak mustahil
usaha ternak ayam kampung akan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Tidak
hanya itu produk ayam kampung menjadi komoditas yang bisa diekspor. Namun
semuanya perlu perbaikan usaha ternak dari mulai pembibitan, pemeliharaan
hingga pasca produksinya. Semoga sukses peternak Indonesia.
REFERENSI
blogmardi.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar